mitos mengenai ibu hamil

Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat mengerja kan dan menyelesaikan tugas Asuhan Kebidanan Kehamilan mengenai Penelitian Mitos pantang larangan ibu hamil ,untuk semua program studi dan terutama program studi D-III/D-IV KEBIDANAN dengan dosen pembimbing Asuhan Kebidanan Kehamilan yaitu Ibu Rizka Ayu Setyani,SST di UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA. Makalah ini disusun dengan bermaksud untuk menyelasai kan tugas kami dan juga bisa menjadi bimbingan mahasiswa dalam Asuhan kebidanan Kehamilan mengenai Mitos Penelitian pada ibu hamil. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat.Kritik dan saran anda yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah yang kami buat ini.Kurang lebihnya kami mohon maaf. Yogyakarta,5 Maret 2014 Penulis BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kebudayaan hadir sebagai salah satu identitas bangsa yang memiliki kekhasan dan keunikan tersendiri yang patut dibanggaka. Salah satu budaya yang berkembang di masyarakat indonesia yaitu, folklor yang bentuk penyebarannya berupa tuturan kata atau lisan secara turun temurun dari generasi ke generasi selanjutnya atau ungkapan kepercayaan, yaitu takhayul ( mitos) merupakan salah satu kebudayaan folklor. Keberadaan takhayul ( mitos) dalam kehidupan tak dapat lagi dipungkiri. Dapat dilihat bahwa bagimana seseorang mengaku hidup di zaman serba modern, dengan pola pikir dan pandangan modern tidak akan pernah lepas seutunya dari takhayul (mitos) atau ungkapan rakyat. Hanya saja takhayul (mitos) sebagaimana sarana informasi terkadang dipandang sebelah mata oleh para ahli, terlebih setelah mengakarnya di zaman modern. Meskipun demikian, pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi serta budaya membawa ppengaruh buruk terhadap perkembangan sastra lisan. Kesadaran masyarakt pemakai terhadap keberadaan sastra lisan dalam lingkungan sudah sangat kecil. Salah satu ungkapan yang dapat dilakukan agar kebudayaan tersebut tidak pudar yaitu dengan mendokumentasikan budaya tersebut. Salah satu bentuk ungkapan kepercayaan rakyat adalah ungkapan pantang larang untuk wanita hamil. Contohnya larangan wanita hamil untuk duduk dipintu rumah karena hal ini diyakini akan membuat wanita hamil tersebut susah melahirkan. Menurut logikanya, tidak ada hubungan antara duduk di pintu rumah dengan susah melahirkan. Meskipun demikian, sebagian dari masyarakat minangkabau umumnya masih meyakini ungkapan kepercayaan rakyat tersebut khususnya generasi tua. Dilain pihak, sebagian besar dari mereka khususnya para wanita hamil tersebut banyak yang menganggap bahwa semua ungkapan kepercayaan tersebut hanyalah kebohongan belaka orang-orang terdahulu. Sebenarnya, dibalik ungkapan tersebut mengandung makna tersirat yang bisa dijadikan pedoman untuk kehidupan. Dikenagarian pangian kecamatan lintau Buo Kabupaten Tanah Datar juga terdapat ungkapan kepercayaan rakyat berupa ungkapan pantang larang wanita hamil yang memang hanya dikhususkan kepada wanita hamil. Ungkapan pantang larang wanita hamil tersebut masih banyak diyakini dan dipercaya oleh kalangan oang tua, sedangkan kalangan muda sudah mulai meninggalkannya dan tidak lagi meyakini hal tersebut sebagai sesuatu hal yang harus benar-benar dipegang. Ungkapan pantang larang wanita hamil sangat banyak ditemukan dibandingkan ungkapan-ungkapan yang lain. B. Rumusan Masalah 1) Apa yang di maksud dengan mitos ? 2) Apa saja mitos yang masih di yakini di daerah Kenagarian Minangkabau ? 3) Bagaimana tenaga medis menyikapi mitos yang ada di daerah Kenagarian ? C. Tujuan 1) Untuk mengetahui mitos yang ada di daerah Kenagarian. 2) Untuk dapat memahami perbedaan dari mitos dan fakta. 3) Agar tenaga kesehatan mampu memberikan pengarahan kepada masyarakat tentang mitos tersebut. BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Mitos Secara sederhana, definisi mitos adalah suatu informasi yang sebenarnya salah tetapi dianggap benar karena telah beredar dari generasi ke generasi. Begitu luasnya suatu mitos beredar di masyarakat sehingga masyarat tidak menyadari bahwa informasi yang diterimanya itu tidak benar. Karena begitu kuatnya keyakinan masyarakat terhadap suatu mitos tentang sesuatu hal, sehingga mempengaruhi perilaku masyarakat. Mitos atau mite (myth) adalah cerita prosa rakyat yang di tokohi oleh para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain (kahyangan) pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh yang punya cerita atau penganutnya. Mitos juga disebut Mitologi, yang kadang diartikan Mitologi adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan bertalian dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep dongeng suci. Mitos juga merujuk kepada satu cerita dalam sebuah kebudayaan yang dianggap mempunyai kebenaran mengenai suatu peristiwa yang pernah terjadi pada masa dahulu. Jadi, Mitos adalah cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia, atau bangsa yang diungkapkan dengan cara-cara gaib dan mengandung arti yang dalam. Mitos juga mengisahkan petualangan para dewa, kisah percintaan mereka, kisah perang mereka dan sebagainya. Mengapa Mitos di Percaya? Sebab masyarakat beranggapan mitos sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat tradisional yang masih sangat kental budaya kedaerahannya. Mereka kebanyakan mengabaikan logika dan lebih mempercayai hal-hal yang sudah turun temurun dari nenek moyang. Pada dasarnya, mitos orang zaman dahulu memiliki tujuan yang baik untuk kelangsungan hidup keturunannya Ada masyarakat yang mempercayai mitos tersebut, ada juga masyarakat yang tidak mempercayainya. Jika mitos tersebut terbukti kebenarannya, maka masyarakat yang mempercayainya merasa untung. Tetapi jika mitos tersebut belum terbukti kebenarannya, maka masyarakat bisa dirugikan. B. Mitos Ungkapan Pantang Larangan wanita hamil Makna ungkapan pantang larang wanita hamil di Kenagarian Pangian Kecamatan Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar. Berikut adalah makna yang terkandung dalam ungkapan tersebut. Ughang hamil ndak buliah duduak di pintu, kalau nyo duduak di pintu bak eko paya nyo malahian. Maknanya yaitu, orang hamil tidak boleh duduk di pintu karena akan susah melahirkan. Ughang hamil dak buliah makan karupuak jangek, kalau nyo makan karupuak jangek lokek sodaro anak tu baoperasi lo nyo malahiannya. Maknanya yaitu orang hamil tidak boleh makan kerupuk kulit kalau ia makan kerupuk kulit nanti bisa mengakibatkan plasenta akan menempel di tubuh anak dan melahirkan harus melalui operasi Ughang hamil dak buliah manahan-nahan salero do, apo nan taragak harus dapek diboli, dicaghi, diutang, dimintak ke ughang lain. Kalau ditahan-tahan salero beko bajijia anak tu kalau nyo lah lahia, bajijia-jijia saleronya basah-basah bajunya kalau lah gadang. Maknanya yaitu, ibu hamil tidak boleh menahan-nahan selera, apa yang di inginkan harus didapat,dibeli,dicari,dihutang,diminta pada orang dan apabila tidak terpenuhi keinginannya ketika anak sudah besar akan selalu meneteskan air liur/ngiler. C. Hasil diskusi kelompok Didesa kanagarian masih kental dengan tradisi adatnya/mitos terutama pada wanita hamil. Mereka masih mempercayai atau meyakini mitos-mitos yang ada di daerahnya. Disini para bidan mendapat tugas untuk memperbaiki pola fikir masyarakat. Beberapa contoh mitos: 1) Ibu hamil tidak boleh duduk dipintu karena akan susah dalam proses persalinan. Menurut kami mitos diatas tidaklah benar karena ibu hamil yang duduk didepan pintu tidak bagus dipandang karena pintu tempat keluar masuk rumah. Di sisi lain ibu hamil memiliki postur tubuh yang lebih besar sehingga akan menghalangi orang yang akan masuk keluar rumah. Dan jika tersenggol tentu akan membahayakan kesehatan,keselamatannya serta kesehatan anak yang dikandung. 2) Ibu hamil tidak boleh makan kerupuk kulit kalau ia makan kerupuk kulit nanti bisa mengakibatkan plasenta akan menempel di tubuh anak dan melahirkan harus melalui operasi. Menurut kami mitos di atas tidaklah benar. Ibu hamil boleh makan kerupuk tetapi sebaiknya ibu hamil harus memperhatikan setiap makanan yang akan dimakan, diharapkan setiap makanan mengandung gizi dan vitamin yang cukup sehingga ketika melahirkan nanti si ibu mempunyai tenaga yang cukup dan anaknya akan lahir dengan sehat. 3) Ibu hamil tidak boleh menahan-nahan selera, apa yang di inginkan harus didapat,dibeli,dicari,dihutang,diminta pada orang dan apabila tidak terpenuhi keinginannya ketika anak sudah besar akan selalu meneteskan air liur/ngiler. Menurut kami mitos diatas tidaklah benar karena bayi yang mengeluarkan air liur/ngiler itu wajar. Secara umum air liur diproduksi oleh klenjar liur yang terdapat di rongga mulut. Produksi air liur akan meningkat pada berbagai keadaan, antara lain pertumbuhan gigi. Selain itu produksi air liur akan meningkat karena perangsangan yang terus-menerus misalnya pemakaian dot/mpong/dummy. BAB III KESIMPULAN Ungkapan pantang larang wanita hamil sangat banyak ditemukan di kehidupan sehari-hari, terutama pada saat hamil atau mengandung banyak sekali pantangan atau mitos yang telah diyakini oleh masyarakat tersebut. Adapun mitos yang baik untuk kesehatan ibu dan janin maupun yang tidak baik buat ibu dan janin. Mitos tentang kehamilan dipercaya mempunyai peranan positif sebagai bentuk pengawasan terhadap kehamilan dari pihak perempuan sendiri, memiliki keharusan untuk mematuhi berbagai mitos selama kehamilan. Hal ini disebabkan akan menjadi pihak yang dipersalahkan jika terajdi gangguan kehamilan dan mereka mengabaikan pantangan serta anjuran tersebut. Meskipun ada kecendrungan pada perempuan antara mematuhi atau tidak mematuhi berbagai mitos. Anjuran kesehatan modern seperti konsultasi dengan dokter dan bidan juga dipercaya masyarakat dalam menjaga kesehatan kehamilan. Mitos tentag kehamilan yang berkembang dimasyarakat banyak ditujukan kepada perempuan. Hal ini bila dikaji lebih dalam untuk melihat konstruksi perempuan dimasyarakat dimana perempuan berperan dalam urusan reproduksi. Oleh karena itu tugas seorang tenaga kesehatan harus mampu meluruskan pola pikir masyarakat bahwa setiap mitos yang ada di daerah tidak semuanya benar. DAFTAR PUSTAKA 1. Alwi, Hasan, dkk. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai pustaka. 2. Chaer, Abdul.2003. Linguistik Umum.Jakarta: Rineke Cipta. 3. Danandjaja, James. 1991. Folklor Indonesia (Ilmu Gosip, Dongeng,dan Lian-lain). Jakarta: Pustaka. 4. http://portalgaruda.org%2Fdownload_article.php%3Farticle%3D101560%26val%3D1517&ei=lK4ZU66RCseIrQeg4IGoCQ&usg=AFQjCNFp3vjHoTviPeaFQY0EreB-V-9EXw&bvm=bv.62578216,d.bmk 5. Akses tanggal 01-03-2014, jam 15:00 WIB