Senin, 12 Mei 2014

ALAT REPRODUKSI WANITA

ANATOMI ALAT REPRODUKSI WANITA
 A. GENITALIA EKTERNA
 1. Mons veneris 
Bagian yang menonjol dan terdiri dari jaringan lunak yang menutupi bagian depan   symphybis pubis, dan setelah pubartas kulit di mons veneris akan ditumbuhi rambut ditandai denganadanya menstruasi pertama kali. 
2. Labia mayora
Berbentuk lonjong dan menonjol berasal dari mons veneris dan berjalan kebawah dan belakang. Labia mayora sinistra dan dextra bersatu dibagian belakang dan merupakan batas depan dari perineum disebut commisura posterior (frenulum). Mayora terdiri dari 2permukaan - bagian luar menyerupai kulit biasa dan ditumbuhi rambut. - bagian dalam menyerupai selaput lendir dan mengandung banyak kalenjer sebacea
 3. Labia minora
Didapatkan sebagai lipatan disebelah medial dari labia mayaora. Kedua lipaan tersebut (kiri & kanan) bertemu diatas (preputium clitoridis) dan dibawah klitoros (frenulum clitoridis). Dibagian belakang kedua lipatan mengelilingi orificium vaginea bersatu juga disebut faourcet (pada wanita yang belum pernah elahirkan)
 4. Clitoris
Merupakan suatu tunggul yang erectil, mengandung banyak minyak urat-urat saraf sensorik dan pembuluh darah
5. Vestibulum
Meripakan rongga yang sebelah lateral dibatsi oleh kedua labia minora,anterior oleh klitoris,dan dorsal oleh fourchet. Pada vestibulum terdapat muara-muara dari vagina uretra dan terdapat pula 4 lubang kecil yaitu: - 2 muara dari kalenjar bartholini yang terdapat disamping dan agak kebelakang dari introitus vagina. - 2 muara kelenjar skene disamping dan agak dorsal dari uretra.
 6. GI. Vestibulris majoris bartolini
Merupakan kalenjar terpenting daerah vilva dan vagina, dan mengeluarkan sekret mucus terutama pada waktu coitus
 7. Hyemen (selaput darah) 
Berupa lapisan yang tipis dan menutupi sebagian besar introitus nagina. Biasanya hymen berlubang sebesar        ujung jari sehingga getah dari genitalia interna dab darah haid dapat mengalir keluar. Bila hymen tertutup sama sekali disebut hymen occlusivus. Setelah partus hanya sisa-sisa kecil pada pinggir introitus dan disebut carunculae myrtiformis.
 B. GENITALIA INTERNA 
1. Vagina
- Suatu saluran musculo
-membranosa yang menghubungkan uterus dan vulva.
- Terletak antara kandng kencing dab rectum.
- Dinding depan vagina (= 9cm) lebih pendek dari didinding belakang (= 11cm) - Pada dinding vagina terdapat lipatan-lipatan yang berjalan circulair dan disebut rugae terutama pada bawah vagina.
 - Setelah melahirkan bagian dari pada rugae akan menghilang.
- Walaupun disebut selaput lendir vagina, selaput ini tak mempunyai kalenjar-kalenjar sama sekali sehingga tak dapat menghasilkan lendir,mungkin lebih baik disebut kulit.
 - Kedalam puncak vagina menonjol ujung dari cervik.
- Bagian dari cervix yang menonjol kedalam vagia disebut pportio.
 - Oleh portio ini puncak vagina dibagi menjadi 4 bagian ialah: Fornik posterior, anterior,lateral kana atau kiri.
 - Vagina mempunyai faal penting
 a. Sebagai saluran dari uterus yang dapat mengalirkan darah waktu haid dan sekret dari uterus.
 b. Sebagai alat persetubuha
 c. Sebagai jalan janin waktu partus. - Sel-sel dari lapisan atas epitheel vagina megandung glycogen. Glycogen ini mengahsilkan asm susu oleh karena adanya bacil-bacil doderlain hingga vagina mempunyai reaksi asam dangan Ph 4,5 dan ini memberi protrksi terhadap invasi kuman-kuman.
 2. Uterus
- Dalam keadaan tidak hamil terdapat dalam ruang pelvis minor diantara vasica urinaria dan rectum.
 - Permukaan belakang sebagian besar tertutup oleh peritonium sedangkan permukaan depan hanya dibagian atasnya saja.
 - Bagian bawah dari permukaan depan melekat pada dinding belakang visica urinaria.
 - Uterus merupkan alat yang berongga dan berbentuk sebagai bola lampu yang gepeng dan terdiri dari 2 bagian:
1. Corpus uteri berbentuk segitiga.
 2. Cervix uteri berbentuk silindris.
 - Bagian dari corpus uteri antara kedua pangkal tuba disebut fundus uteri (dasar rahim). Ukuran uterus.
1. Bentuk dan ukuran uterus sangat berbeda-beda tergantung dari pada:
 - Usia
 - Pernah melahirkan anak atau belum Pada anak-anak panjangnya uterus : 2-3 cm. Pada nullipara : 6-8
   cm. Pada multipara : 89 cm.
 2. Panjangnya corpus uteri terhadap cervix uteri juga berbeda-beda:
 • Pada anak-anak, panjangnya corpus uteri ½ dari panjangnya cervix uteri.
 • Pada gadis remaja, sama panjangnya dengan cervix uteri.
 • Pada multipara, corpus uteri 2 x panjangnya cervix uteri.
 - Cavum uteri (rongga rahim) berbentuk segitiga, lebar di daerah fundus dan sempit ke daerah cervix.
 - Sebelah atas rongga rahim berhubungan dengan saluran telur (tuba fallopii) dan sebelah bawah
    dengan saluran leher rahim (canalis cervicalis).
 - Hubungan antara cavum uteri dan canalis cervicalis disebut, ostium uteri internum, sedangkan muara canalis cervicalis ke dalam vagina disebut, ostium uteri externum. Sebetulnya ada 2 buah ostium uteri internum ialah:
 a. Ostium uteri internum anatomicum yang betul-betul merupakan batas antara canalis cervicalis dan
     cavum uteri dan
 b. Ostium uteri internum histologicum ialah, tempat pada canalis cervicalis, dimana selaput lendir
     cavum uteri berubah menjadi selaput lendir cervix. Tempat ini letaknya sedikit di bawah ostium uteri
     internum anatomicum.
 - Bagian cervix antara ostium uteri internum anatomicum dan ostium uteri histologicum disebut,
    isthmus uteri. Bagian tersebut dapat melebar selama kehamilan dan disebu, segment bawah uteru.
- Bagian cervix yang menonjol ke dalam puncak vagina disebut: Portio vaginalis atau dengan singkat
   portio, sednagkan bagian di atas portio vaginalis disebut, portio supra vaginalis.
 - Ostium uteri externum pada nullipara berbentuk oval dan kecil. Pada multipara terlihat lebar dan
    seolah-olah membagi portio dalam 2 bagian: bibir depan dan belakang dari portio. Dinding rahim
   terdiri atas 3 lapisan:
1. Perimetrium (lapisan peritoneum) yang meliputi dinding uterus bagian luar.
2. Myometrium (lapisan otot), merupakan lapisan yang paling tebal. Terdiri dari otot polos yang
   disusun sedemikian rupa hingga dapat mendorong isinya keluar pada persalinan. Di antara serabut
   serabut otot terdapat pembuluh-pembuluh darah, pembuluh lympha dan urat syaraf. Struktur otot
   uterus pada waktu hamil. Otot uterus terdiri dari 3 lapisan:
 Lapisan luar : Lapisan seperti kap melengkung melalui fundus menuju ke arah ligamenta.
 Lapisan dalam : Merupakan serabut-serabut otot yang berfungsi sebagai sphincter terletak pada
    ostium internum tubae dan orificium uteri internum.
 Lapisan tengah : Terletak antara ke dua lapisan di atas, merupakan anyaman serabut otot yang tebal
    ditembus oleh pembuluh-pembuluh darah, jadi dinding uterus terutama dibentuk oleh lapisan
    tengah ini. Masing-masing serabut mempunyai 2 lengkungan hingga keseluruhannya berbentuk
   angka 8, dengan struktur seperti ini setelah persalinan serabut-serabut ini berkontriksi dan menekan
   pembuluh darah, jadi bekerja sebagai penjepit pembuluh darah.
3. Endometrium (selaput lendir) merupakan lapisan bagian dalam dari corpus uteri yang membatasi
   cavum uteri. Pada endometrium didapatkan lubang-lubang kecil, merupakan muara-muara dari
   saluran-saluran kelenjar uterus yang dapat menghasilkan sekret alkalis yang membasahi cavum uteri.
   Epitel endometrium berbentuk silindris. Tebalnya, susunannya, dan faalnya berubah secara siklis
   karena dipengarhi oleh hormon-hormon ovarium. Dalam kehamilan endometrium berubah menjadi
   decidua. Di bawah pengaruh hormonal maka lapisan mucosa uterus mengalami perubahan
   perubahan tertentu hingga cukup baik untuk implantasi dan untuk memberikan makanan pada ovum.
   Perubahan ini terjadi beberapa hari setelah implantasi ovum, dimana sel-sel jaringan ikat (stroma)dari
   endometrium membengkak dan sifatnya berubah, selnya menjadi bulat dan vesiculer, cytoplasmanya
   jadi jernih dan sedikit basophil dan dikelilingi membran yang bening. Selaput lendir cervix
   mempunyai sifat yang berlainan. Epytelnya terdiri dari sel-sel yang berbentuk silinder dan
   mengelarkan sekret secara terus menerus, sifat sekret tersebut sangat dipengaruhi oleh hormon
   hormon ovarium. Sikap dan letak uterus di tengah-tengah rongga panggul dipertahankan oleh:
1 Uterus tonus sendiri
2. Ligament-ligament dari uterus
3. Otot-otot dasar panggul.
 Ligament-ligament uterus adalah:
1. Ligamentum latum : Berupa lipatan peritoneum sebelah lateral ka. ki. Dari pada uterus, meluas sampai
    ke dinding panggul dan dasar panggul, sehingga seolah-olah menggantung pada tubae. Ruangan
    antara kedua lembar dari lipatan iini terisi oleh jaringan yang longgar, disebut: parametrium, dimana
    berjalan arteria, vena uterina, pembuluh lympha dan ureter.
 2. Ligamentum rotundum (lig.teres uteri): Terdapat di bagian atas lateral dai uterus, caudal dari insertie
    tuba, kedua ligament ini melalui canalis inguinalis ke bagian cranial lab. Majus. Terdiri dari jaringan
    otot polos (identik dengan myometrium) dan jaringan ikat dan menahan uterus dalam anteflexie.
   Pada waktu kehamilan mengalami hypertrophie dan dapat diraba dengan pemeriksaan luar.
 3. Ligamentum infundibulo pelvicum (lig. Suspensorium ovarii): 2 buah kiri kanan dari infundibulum
   dan ovarium ke dindin panggul. Ligamentum ini menggantungkan uterus pada dinding panggul.
  Antara sudut tuba dan ovarium terdapat ligamentum ovarii proprium.
4. Ligamentum cardinale : Kiri kanan dari cervix setinggi ostium uteri internum ke dinding panggul. Menghalangi pergerakan ke kiri atau ke kanan.
5. Ligamentum sacro uterinum : Kiri kanan dari cervix sebelah belakang ke sacrum mengelilingi rectum. 6. Ligamentum vesico uterinum: Dai uterus ke kandung kencing. Letak uterus
1. Ante & retroflexio uteri : Sumbu cervix dan sumbu corpus uteri membentuk sudut. Jika sudut ini
   membuka ke depan, disebut anteflexio, jika membuka ke belakang, disebut retroflexio.
 2. Ante & retroversio uteri : Sumbu vagina dan sumbu uterus membentuk sudut, Jika sudut ini
    membuka ke depan, disebut anteversio, jika membua ke belakang disebut retroversio.
3. Porsitio : Uterus biasanya tidak terletak tepat pada sumbu panggul, bis alebih ke kiri, lebih ke kanan,
   lebih ke depan, lebih ke belakang, disebut sinistro, dextro, antero, dorso porsitio.
4. Torsio : Letak uterus biasanya agak terputar. Pembuluh darah uterus :
1. A. Uterina : Berasal dari a. Hypogastrica yang melalui ligament latum menuju ke sisi uterus kira-kira setinggi ostium uteri internum dan memberi darah pada uterus dan bagian atas vagina dan mengadakan anastomose dengan a. Ovarica.
 2. A. Ovarica : Berasal dari aorta, masuk lig. Latum melalui lig. Infundibulo pelvicum dan memberi darah pada ovarium, tuba dan fundus uteri. Darah dari uterus dialirkan melalui vena uterina dan vena ovarica yang sejalan dengan arterinya hanya vena ovarica kiri tidak masuk langsung ke dalam vena cava inferior, tapi melalui vena renalis kiri. Pembuluh lympha dari cervix menuju ke lymphoglandulae hypogastricae sedangkan dari corpus uteri sebagian ke lympho glandulae lumbales. Serat-serat saraf uterus: Kontraksi dinding uterus adalah autonom, tidak memerlukan rangsang dari susunan saraf pusat. Serat-serat saraf yang datang dari susunan saraf pusat rupanya hanya untuk mengkoordineer kontraksi. Uterus dipengaruhi oleh serat-serat saraf sympatihis maupun para sympathis yang menuju ke ganglion cervicale dari Frankenhauser yang terletak di pangkal lig. Sacro uterinum. Rangsang pada ganglion ini misalnya berupa tekanan oleh kepala anak dapat menguatkan his.
 3. Tuba uterina fillopii Alat ini terdapat pada tepi atas ligamentum latum, berjalan kearah lateral, mulai dari cornu uteri kanan kiri. Panjangnya kurang lebih 3-8 cm Pada tuba ini dibedakan 4 bagian:
 - Pars interstitialis : bagian tuba yang berjalan dalam didnding uterus, mulai pada ostium internum tubae.
 - Pars isthmica : bagian tuba setelah keluar dari dinding uterus , merupakan bagian tuba yang luruus dann sempit.
 - Pars ampularis: bagian tuba antara pars isthmica dan nfundibulum merupakan bagian tuba ynag paling besar dan berbenntuk S.
 - Infundibulum : ujung dari tuba dengan umbai-umbai yang disebut fimbrai , lubangnya disebut ostium abdominale tubae. Fungsi utama tuba ialah untuk membawa ovum yang dilepaskakn ovarium kejurusan cavum uteri.
 4. Ovarium Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum, ovulasi, sintesis, dan sekresi hormon – hormon steroid. Letak: Ovarium ke arah uterus bergantung pada ligamentum infundibulo pelvikum dan melekat pada ligamentum latum melalui mesovarium. Jenis: Ada 2 bagian dari ovarium yaitu:
1) Korteks ovarii
 a) Mengandung folikel primordial
 b) Berbagai fase pertumbuhan folikel menuju folikel de graff
c) Terdapat corpus luteum dan albikantes
 2) Medula ovarii
 a) Terdapat pembuluh darah dan limfe
 b) Terdapat serat saraf
 5. parametrium Parametrium adalah jaringan ikat yang terdapat di antara ke dua lembar ligamentum latum. Batasan parametrium
1) Bagian atas terdapat tuba fallopi dengan mesosalping
2) Bagian depan mengandung ligamentum teres uteri
3) Bagian kaudal berhubungan dengan mesometrium.
 4) Bagian belakang terdapat ligamentum ovarii ANATOMI PANGGUL Panggul atau pelvis terdiri atas 2 bagian yaitu :
 1. Bagian keras yang dibentuk oleh tulang
2. Bagian lunak yang dibentuk oleh otot-otot dan ligamenta Bagian keras pelvis yang dibentuk oleh tulang ada 2 bagian yaitu :
3. Pelvis mayor Mendukung isi perut seperti usus, hati, ginjal, pankreas dll
4. Pelvis minor Tempat organ-organ genetalia internal seperti uterus, ovarium, vagina, kandung kemih, dll
 1. TULANG-TULANG YANG MENYUSUN PANGGUL Tulang panggul terdiri dari 4 buah tulang yaitu : a) 2 buah tulang pangkal aha ( os coxae ) b) 1 buah tulang kelangkang (os sacrum) c) 1 buah tulang tungging (os coccygis)
A. TULANG PANGKAL PAHA (OS COXAE) Tulang coxae terdiri atas 3 buah tulang yang berhubungan satu sama lain. Batas os coxae dari articulatio sakroiliaka sampai pertengahan pubis. Ketiga tulang itu ialah :
 • Tulang usus ( os illium)
• Tulang duduk ( os ischium)
 • Tulang kemaluan ( os pubis )
 B. TULANG USUS ( OS ILLIUM ) Os illium terletak dari articulatio sakroilliaka sampai pinggir atas acetabulum. Batas atasnya merupakan pinggir tulang yang tebal yang disebut CRISTA ILLIACA Ujung depan maupun belakang dari crista illiaka menonjol terdiri atas 4 spina yaitu :
 • Spina illiaka anterior superior (SIAS)
• Spina illiaka anterior inferior (SIAI)
• Spina illiaka posterior superior (SIPS)
• Spina illiaka posterior inferior (SIPI) Di bawah spina illiaka posterior inferior terdapat tekik yang disebutINCISURA ISCHIADIKA MAYOR
 C. TULANG DUDUK (OS ISCHIUM) Os ischium terletak dari foramen obsturatorium sampai pada pinggir atas acetabulum. Tonjolan yang ada pada ischium yaitu SPINA ISCHIADICA Tulang yang tebal yang menyangga berat badan pada saat duduk adalah TUBER ISCHADICUM Bagian yang cekung besar sebelah atas disebut inchisura isciadica mayor. Bagian yang cekung kecil sebelah bawah disebut inchisura ischiadica minor.
 D. TULANG KEMALUAN KEMALUAN ( OS PUBIS ) Tulang yang membatasi sebuah lubang dalam tulang panggul dinamakan FORAMEN OBTURATORIUM Bagian atas yang menonjol pada os pubis dinamakan RAMUS SUPERIOR, cekungannya dinamakan LINEA INOMINATA atau LINEA TERMINALIS. Pertemuan kedua ramus superior dinamakan tepi atas simfisis. Pada bagian bawahnya dinamakan RAMUS INFERIOR, pertemuan antara ramus inferior membentuk tepi bawah simfisis. Pada ramus inferior membentuk sudut yang disebut ARCUS PUBIS yang sudutnya tidak boleh kurang dari 90 derajat.
 E. TULANG KELANGKANG ( OS SACRUM ) Tulang kelangkang berbentuk segitiga melebar di atas dan meruncing ke bawah. Batas-batas dari os sacrum yaitu :
• Articulatio sakro illiaca ( batas kanan dan kiri )
• Prosesus lumbal ke 5 ( batas belakang atas )
• Coccygis ( batas bawah )
• Promontorium ( batas depan atas ) Pada pertengahan basis terdapat titik menonjol digunakan sebagai petunjuk saat melakukan pengukuran panggul dalam dinamakan PROMONTORIUM. Pada bagian anterior memanjng sampai illium dinamakan sayap sacrum. Lubang yang terdapat pada bagian depan dinamakan FORAMINA SACRALIA ANTERIORA. Lubang yang terdapat pada bagian belakang dinamakan FORAMINA SACRALIA POSTERIORA. Pada vertebra terdapat bagian yang berduri yang dinamakan KRISTA SAKRALIA. Pada bagian samping tulang kelangkang berhubungan dengan kedua tulang pangkal paha dengan perantara articulatio sacroilliaca dan ke bawah dengan tulang tungging.
 F. TULANG TUNGGING ( OS COCCYGIS ) Berbentuk segitiga dan terdiri atas 3-5 ruas bersatu. Pada persalinan ujung tulang tungging dapat ditolak sedikit ke belakang, hingga ukuran pintu bawah panggul bertambah besar. Coccygis bersifat lentur, kelenturannya mempengaruhi lebar dari ukuran panggul dalam. 1. JARINGAN LUNAK PANGGUL Bagian lunak panggul terdiri dari otot-otot dan ligamenta yang meliputi dinding panggul sebelah dalam dan yang menutupi panggul sebelah bawah, yang menutupi panggul dari bawah membentuk dasar panggul dan disebut DIAFRAGMA PELVIS. Diafragma pelvis dari dalam ke luar terdiri atas : a. Pars muscularis yaitu m.levator ani b. Pars membranacea yaitu diafragma urogenitale a. Musculus levator ani Terdiri atas 3 bagian, dari depan ke belakang dapat dikenal :
 • Musc. Pubo coccygeus dari os pubis ke septum anococcygeus.
• Musc. Ilio coccygeus dari arcus tendineus m.levator ani ke os coccygis dan septum anococcygeus.
 • Musc. (ischio) coccygeus dari spina ischiadica ke pinggir sacrum dan coccygis.
 b. Antara m.pubo coccygeus kiri kanan terdapat celah berbentuk segitiga yang disebut hiatus urogenitalis yang tertutup oleh sekat yang disebut diafragma urogenitale. DAERAH PERINIUM Merupakan bagian permukaan dari pintu bawah panggul, terdiri dari 2 bagian yaitu :
• Regio analis di sebelah belakang Terdapat m.sphincter ani externus yang mengelilingi anus
• Regio urogenitalis Terdapat : - M. Bulbo cavenosus, yang mengelilingi vulva o M. Ischio cavernosus o M. Transversus perinei superficialis
 2. BENTUK-BENTUK PANGGUL Klasifikasi menurut Caldwell dan Molloy, bentuk panggul terbagi menjadi 4 yaitu:
 1. Panggul gynecoid
2. Panggul android
 3. Panggul anthropoid
4. Panggul platypeloid
 A. PANGGUL GYNECOID Panggul paling baik untuk perempuan. Bentuk pintu atas panggul hampir bulat. Diameter anteroposterior sama dengan diameter transversa bulat. Jenis ini ditemukan pada 45%wanita.
B. PANGGUL ANDROID Bentuk pintu atas panggul hampir segitiga. Umumnya pria mempunyai jenis seperti ini.Panjang diameter transversa dekat dengan sakrum. Pada wanita ditemukan 15%.
C. PANGGUL ANTHROPOID Bentuk pintu atas panggul agak lonjong seperti telur. Panjang diameter anteroposterior lebih besar daripada diameter transversa. Jenis ini ditemukan 35% pada wanita
 D. PANGGUL PLATYPELOID Sebenarnya jenis ini adalah jenis ginekoid yang menyempit pada arah muka belakang. Ukuran melintang jauh lebih besar daripada ukuran muka belakang. Jenis ini ditemukan pada 5% perempuan.
 3. SUMBU PANGGUL Sumbu panggul adalah garis yang menghubungkan pusat-pusat dari beberapa bidang di dalam panggul berupa garis lurus di bagian atas sampai suatu titik sedikit di atas spina ischiadika dan kemudian melengkung ke depan di daerah PBP. Sumbu jalan lahir sedikit berbeda dari sumbu anatomis. Bagian atas dari jalan lahir merupakan silinder yang lurus tapi ujung bawahnya melengkung ke depan, ditentukan oleh perubahan dasar panggul karena desakan bagian depan anak. 4. INCLINATIO PELVIS Inclinatio pelvis adalah sudut antara PAP dengan bidang sejajar pada wanita berdiri. Sudut ini sebesar 55 derajat. Besar dan kecilnya dapat mempengaruhi prosespersalinan.
 5. BIDANG-BIDANG PANGGUL A. PINTU ATAS PANGGUL Pintu atas panggul adalah batas atas dari panggul kecil. Bentuknya bulatan oval dengan panjang kesamping dan dibatasi oleh :
 • Promontorium
• Sayap sacrum
 • Linea terminalis
• Ramus superior Pinggir atas symphysis Biasanya 3 ukuran ditentukan dari PAP ..
1. Ukuran muka belakang (diameter antero posterior, conjugata vera )
2. Ukuran melintang (diameter tranversal )
3. Kedua ukuran serong ( diameter obliqua )
 1) Ukuran muka belakang Dari promontorium ke pinggir atas symphysis, dikenal dengan nama conjugata vera dengan ukuran 11 cm. Pada wanita hidup conjugata vera tak dapat diukur dengan langsung, tapi dapat diperhitungkan dari conjugata diagonalis (dari promontorium ke pinggir bawah symphysis)
 2) Ukuran melintang Adalah ukuran terbesar antara linea terminalis kanan dan kiri dengan jarak kurang lebih 13,5 cm 3) Ukuran serong Dari articulatio sacroilliaka ke tuberpubikum dari belahan panggul yang bertentangan, dengan jarak kurang lebih 13 cm.
 B. BIDANG LUAS PANGGUL Yaitu bidang dengan ukuran-ukuran terbesar. Bidang luas panggul terbentang antara pertengahan symphysis, pertengahan acetabulum dan pertemuan antara ruas sacral II dan III Ukuran muka belakang 12,75 cm, dan ukuran melintang 12,5 cm. Bidang ini tidak menimbulkan kesukaran dalam persalinan.
 C. BIDANG SEMPIT PANGGUL Yaitu bidang dengan ukuran-ukuran terkecil. Bidang sempit panggul terdapat setinggi pinggir bawah symphysis, kedua spina ischiadicae dan memotong sacrum krang lebih 1-2 cm di atas ujung sacrum. Bidang ini paling sulit penilaiannya karena ukurannya paling kecil, dan sulit mengukurnya. Kesempitan pintu bawah panggul biasanya disertai kesempitan bidang sempit panggul.
D. PINTU BAWAH PANGGUL Pintu bawah panggul terdiri dari 2 segitiga dengan dasar yang sama, ialah garis yang menghubungkan kedua tuber ischiadicum kiri dan kanan. Puncak dari segitiga yang belakang adalah ujung os sacrum sedangkan segitiga depan dibatasi oleh arcus pubis. Pada pintu bawah panggul biasanya ditentukan oleh 3 ukuran yaitu :
1. Ukuran muka belakang Dari pinggir bawah symphysis ke ujung sacrum (11,5 cm)
2. Ukuran melintang Ukuran antara tuber ischiadicum kiri dan kanan sebelah dalam (10,5cm)
3. Diameter sagitalis posterior Dari ujung sacrum ke pertengahan ukuran melintang (7,5cm)
 E. BIDANG HODGE Bidang hodge untuk menentukan berapa jauh bagian depan anak itu turun ke dalam rongga panggul. Bidang hodge antara lain :
• Hodge I Ialah setinggi pintu atas panggul
• Hodge II Sejajar dengan hodge I setinggi tepi bawah symphisis
• Hodge III Sejajar dengan hodge I setinggi spina ischiadica
• Hodge IV Sejajar dengan hodge I setinggi ujung os coccygis
 6. UKURAN-UKURAN PANGGUL
A. UKURAN DALAM PANGGUL
• Conjugata vera yaitu perbatasan dari tepi atas symphysis sampai ke promontorium, tidak dapat diukur secara klinis ( kurang lebih 11 cm )
 • Conjugata diagonalis yaitu tepi bawah symphysis sampai ke promontorium (kurang lebih 12-13 cm)
 • Cara mengukur conjugata diagonalis
 • Dengan 2 jari telunjuk dan jari tengah, melalui konkavitas dari sacrum, jari tengah digerakkan ke atas sampai dapat meraba promontorium.
 • Sisi radial dari jari telunjuk ditempelkan pada pinggir bawah symphysis dan tempat ini ditandai dengan kuku jari telunjuk tangan kiri.
 • Diameter oblique (menyilang) yaitu articulatio saccroilliaka sampai tuber pubicum (12,5 cm)
• Diameter tranversal adalah jarak antara linea terminalis kiri dan kanan (13,5 cm )
 B. UKURAN LUAR PANGGUL ukuran luar panggul tidak dapat digunakan untuk penilaian apakah persalinan dapat berlangsung secara biasa atau tidak. Walaupun begitu ukuran luar panggul dapat memberi petunjuk akan kemungkinan panggul sempit. Ukuran-ukuran luar panggul yaitu :
 • Distania spinarum adalah jarak antara SIAS kiri dan kanan (26-28 cm)
• Distania cristarum adalah jarak antara crista iliaca kiri dan kanan (28-30 cm)
 • Diastania boudeloque adalah jarak antara tepi atas symphysis sampai ruas lumbal ke 5 (18-20 cm)
• Lingkar panggul adalah dari tepi atas symphisys ke pertengahan SIAS lalu ke proxesus lumbal ke 5 kembali ke pertengahan SIAS dan kembali di tepi atas shymphisis (80) SIKLUS MENSTRUASI Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pula setiap 21 hari dan 30 hari) yaitu sebagai berikut :
 Pada hari 1 sampai hari ke-14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormon FSH. Pada saat tersebut sel oosit primer akan membelah dan menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel de Graaf yang masak, folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH dari hipofisis.
  Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus yaitu endometrium yang habis terkelupas waktu menstruasi, selain itu estrogen menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH yang berfungsi merangsang folikel de Graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke-14, waktu di sekitar terjadinya ovulasi disebut fase estrus. Selain itu, LH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi badan kuning (Corpus Luteum).
    Badan kuning menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya embrio. Periode ini disebut fase luteal, selain itu progesteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH, akibatnya korpus luteum mengecil dan menghilang, pembentukan progesteron berhenti sehingga pemberian nutrisi kepada endometriam terhenti, endometrium menjadi mengering dan selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah perdarahan (menstruasi) pada hari ke-28. Fase ini disebut fase perdarahan atau fase menstruasi. Oleh karena tidak ada progesteron, maka FSH mulai terbentuk lagi dan terjadilan proses oogenesis kembali. Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:
 1. FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH
 2. LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH
3. PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin Pada tiap siklus dikenal 3 masa utama yaitu:
1. Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu endometrium (selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan hormon-hormon ovarium berada dalam kadar paling rendah
2. Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi)
3. Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim) PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN Mulai dari Bertemunya Sel Telur dengan Sperma, perkembangan dari ke minggu selama kehamilan, hingga Siap Lahir, merupakan hal yang sangat menarik untuk diikuti, Penjelasan berikut dirangkum dan disarikan textbook (williams Obs), dari jurnal internet, dan dari berbagai sumber lainnya. Gambar disampingnya adalah beberapa contoh saja yang berhasil didokumentasikan
 Minggu ke-1 : ini adalah minggu permulaan, bahkan pembuahan pun belum terjadi. Proses pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan informasi kepada tubuh bahwa telah ada calon bayi dalam rahim. Saat ini janin sudah memiliki segala bekal genetik, sebuah kombinasi unik berupa 23 jenis kromosom manusia. Sel2 telur yang berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran sinar yg mengelilingi matahari Sel ini akan bertemu dengan sel2 sperma dan memulai proses pembuahan sekitar 5 juta sel sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka yaitu menuju sel telur yang bersembunyi pada saluran sel telur. Walaupun pasukan sel sperma ini sangat banyak, tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa menembus indung telur.
 Minggu ke-2 : Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur yang telah dibuahi membelah dua 30 jam setelah dibuahi. Sambil terus membelah, sel telur bergerak di dalam lubang falopi menuju rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula. Sel-sel mulai berkembang dan terbagi kira-kira dua kali sehari sehingga pada hari yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membantu blastocyst terpaut pada endometrium
 Minggu 3: Sampai usia kehamilan 3 minggu, Anda mungkin belum sadar jika sedang mengandung. Sel telur yang telah membelah menjadi ratusan akan menempel pada dinding rahim disebut blastosit. Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.
 Minggu ke-4 : Hasil Pembuahan mulai memproduksi hormon kehamilan (Chorionic Gonadotropin - HCG), sehingga apabila Anda melakukan test kehamilan, hasilnya positif.
 Minggu ke-5 : Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoderm adalah lapisan yang paling atas yang akan membentuk system saraf pada janin tersebut yang seterusnya membentuk otak, tulang belakang, kulit serta rambut. Lapisan Mesoderm berada pada lapisan tengah yang akan membentuk organ jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif. Lapisan Endoderm yaitu lapisan paling dalam yang akan membentuk usus, hati, pankreas dan pundi kencing.
 Minggu ke-6 : Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala hingga bokong. Tuba saraf sepanjang punggung bayi telah menutup. Meski Anda belum bisa mendengar, jantung bayi mulai berdetak pada minggu ini. Sistem pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk, pucuk-pucuk kecil yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak
 Minggu ke-7 Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-kira sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran udara yang terdapat di dalam paru-paru
 Minggu ke 8 Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang terjadi pada bayi Anda. Jika Anda bisa melihat , ujung hidung dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula telinga. Brochi, saluran yang menghubungkan paru-paru dengan tenggorokan, mulai bercabang. Lengan semakin membesar dan ia memiliki siku. Semua ini terjadi hanya dalam 6 minggu setelah pembuahan. bayi sudah mulai terbentuk diantaranya pembentukan lubang hidung, bibir, mulut serta lidah. Matanya juga sudah kelihatan berada dibawah membran kulit yang tipis. Anggota tangan serta kaki juga terbentuk walaupun belum sempurna
 Minggu ke-9 : Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun Anda tak merasakannya. Dengan Doppler, Anda bisa mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya sekitar 4 gram.
 Minggu ke-10 : Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia mulai tampak seperti manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.
 Minggu ke-11 : Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap. Gerakan demi gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa mengubah posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan yang kerap terasa menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan tersendiri
 Minggu ke-12 : - Panjang fetus 6-7 cm (crown rump length), dengan berat sekitar 14 gram
 -Pusat pertumbuhan tulang mulai timbul pada seluruh tulang janin
-Jari-jari dan kaki mulai terbentuk
-Kulit dan kuku mulai terbentuk
- Janin mulai bergerak spontan
- Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari-jari tangan dan kaki yang mungil terpisah
  penuh.
- Akibat meningkatnya volume darah ibu, detak jantung janin bisa jadi meningkat.
- Mulai proses penyempurnaan seluruh organ tubuh. Bayi membesar beberapa millimeter setiap hari. Jari kaki dan tangan mulai terbentuk termasuk telinga dan kelopak mata.
 Minggu ke-13 : Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk menyediakan oksigen , nutrisi dan pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi merapat untuk melindungi mata yang sedang berkembang. Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19 gram. Kepala bayi membesar dengan lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga semakin membesar untuk mengejar pembesaran kepala. Minggu ke-14 Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25 gram. Lehernya semakin panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus yang tumbuh di seluruh tubuh dan melindungi kulit mulai tumbuh pada minggu ini. Kelenjar prostat bayi laki-laki berkembang dan ovarium turun dari rongga perut menuju panggul. Detak jantung bayi mulai menguat tetapi kulit bayi belum tebal karena belum ada lapisan lemak
 Minggu ke-15 : Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus berkembang. Jika bayi Anda perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel telur pada minggu ini. Kulit bayi masih sangat tipis sehingga pembuluh darahnya kelihatan. Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari. Kelopak matanya masih tertutup
 Minggu ke-16 : Panjang fetus ± 12 cm dengan berat 110 g Bayi telah terbentuk sepenuhnya dan membutuhkan nutrisi melalui plasenta. Bayi telah mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa mendengar suara. Dalam proses pembentukan ini system peredaran darah adalah yang pertama terbentuk dan berfungsi. Janin mulai bergerak ! Tetapi tak perlu kuatir jika Anda tak merasakannya. Semakin banyak kalsium yang disimpan dalam tulang bayi seiring dengan perkembangan kerangka. Minggu ke-17 : Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat kecil. Lapisan lemak cokelat mulai berkembang, untuk menjada suhu tubuh bayi setelah lahir. Tahukah Anda ? Saat dilahirkan, berat lemak mencapai tiga perempat dari total berat badannya. Rambut, kening, bulu mata bayi mulai tumbuh dan garis kulit pada ujung jari mulai terbentuk. Sidik jari sudah mulai terbentuk Minggu ke-18 : Mulailah bersenandung sebab janin sudah bisa mendengar pada minggu ini. Ia pun bisa terkejut bila mendengar suara keras. Mata bayi pun berkembang. Ia akan mengetahui adanya cahaya jika Anda menempelkan senter yang menyala di perut. Panjangnya sudah 14 cm dan beratnya 140 gram. Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu. Hormon Estrogen dan Progesteron semakin meningkat.
 Minggu ke-19 : Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka. Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu membuat gerakan sadar seperti menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm.
 Minggu ke-20 : - Berat janin mencapai sekitar 300 g panjangnya 14-16 cm dan tumbuh secara linier - kulit janin sedikit transparan - rambut kepala mulai terbentuk Setengah perjalanan telah dilalui. . Dibawah lapisan vernix, kulit bayi mulai membuat lapisan dermis, epidermis dan subcutaneous. Proses penyempurnaan paru-paru dan system pernafasan.
 Minggu ke-21 : Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu menyerap atau menelan gula dari cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi semakin pelan karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm
 Minggu ke-22 : Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap hari. Setiap minggu, wajahnya semakin mirip seperti saat dilahirkan. Perbandingan kepala dan tubuh semakin proporsional
 Minggu ke-23 : Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya masih kendur sehingga tampak keriput. Ini karena produksi sel kulit lebih banyak dibandingkan lemak. Ia memiliki kebiasaaan "berolahraga", menggerakkan otot jari-jari tangan dan kaki, lengan dan kaki secara teratur. Beratnya hampir 450 gram Tangan dan kaki bayi telah terbentuk dengan sempurna, jari juga terbentuk sempurna.
 Minggu ke-24 : - berat janin mencapai sekitar 630 g - Kulit terlihat mulai keriput dan ada deposit lemak - Kepala masih terlihat besar, bulu mata dan alis mulai tampak
 - Periode perkembangan paru, bronchus dan brochiolus melebar dan duktus alveolus mulai terbentuk mendekati sempurna
 - Janin yang lahir pada minggu ini akan dapat bernafas tetapi kemudian mati karena kantong terminal untuk pertukaran gas belum terbentuk. Paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima oksigen dari plasenta. Untuk persiapan hidup di luar rahim, paru-paru bayi mulai menghasilkan surfaktan yang menjaga kantung udara tetap mengembang Kulit bayi mulai menebal
 Minggu ke-25 : Bayi cegukan, apakah Anda merasakannya? Ini tandanya ia sedang latihan bernafas. Ia menghirup dan mengeluarkan air ketuban. Jika air ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia akan cegukan. Tulang bayi semakin mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin kuat. Saluran darah di paru-paru bayi sudah semakin berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah mulai membentuk dan fungsi menelan sudah semakin membaik. Indera penciuman bayi sudah semakin membaik karena di minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai berfungsi. Berat bayi sudah mencapai 650-670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm.
 Minggu ke-26 : Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya telah mulai terbentuk. Aktifitas otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya dan pengelihatannya sudah berfungsi, bunda dapat memulai memperdengarkan lagu yang ringan dan mencoba untuk memberi cahaya lebih disekitar perut, mungkin bunda akan merasakan anggukan kepala si kecil. Berat badan bayi sudah mencapai 750-780gram, sedangkan tingginya 35-38 cm.
 Minggu ke-27 : Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan sistem kekebalan tubuh masih harus dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki peluang 85% untuk bertahan. Indra perasa mulai terbentuk. Bayi juga sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air ketuban yang mengelilinginya. Berat umum bayi seusia si kecil 870-890 gram dengan tinggi badan 36-38 cm.
 Minggu ke-28 : panjang janin 25 cm dengan berat 1100 g. Kulit tipis, merah diliputi oleh vernix kaseosa. Otak bayi semakin berkembang dan meluas. Lapisan lemak pun semakin berkembang dan rambutnya terus tumbuh Lemak dalam badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.
 Minggu ke-29 : Kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti androgen dan estrogen. Hormon ini akan menyetimulasi hormon prolaktin di dalam tubuh ibu sehingga membuat kolostrum (air susu yang pertama kali keluar saat menyusui). Sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi sudah bisa mengidentifikasi perubahan suara, cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur suhu badan dari bayi. Postur dari bayi sudah semakin sempurna sebagai seorang manusia, berat badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39 cm.
 Minggu ke-30 : Lemak dan berat badan bayi terus bertambah sehingga bobot bayi sekarang sekitar 1400 gram dan panjangnya 27 cm. Karena ia semakin besar, gerakannya semakin terasa Mata indah bayi sudah mulai bergerak dari satu sisi ke sisi yang lain dan dia sudah mulai belajar untuk membuka dan menutup matanya. Saat ini waktu yang terbaik bagi bunda untuk menyenteri perut dan menggerak-gerakan senter tersebut maka mata bayi sudah bisa mengikuti ke arah mana senter tersebut bersinar.cairan ketuban (amniotic fluid) di rahim bunda semakin berkurang. Kini si kecil pun sudah mulai memproduksi air mata. Berat badan bayi 1510-1550 gram, dengan tinggi 39-40 cm.
 Minggu ke-31 : Plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Aliran darah di plasenta memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia berkemih hampir sebanyak 500 ml sehari di dalam air ketuban Perkembangan fisik bayi sudah mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan bayilah yang akan bertambah. Selain itu lapisan lemak akan semakin bertambah dibawah jaringan kulitnya. Tulang pada tubuh bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai memadat dengan zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan dengan perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknyalah yang berkembang dengan sangat pesat dengan menghasilkan bermilyar sel. Apabila diperdengarkan musik, bayi akan bergerak. Berat badan bayi 1550-1560 gram dengan tinggi 41-43 cm.
 Minggu ke-32 - Panjang fetus 28 cm, berat 1800 g - Permukaan kulit kemerahan dan keriput Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula dengan bulu mata, alis dan rambut di kepala bayi yang semakin jelas. Lanugo yang menutupi tubuh bayi mulai rontok tetapi sebagian masih ada di bahu dan punggung saat dilahirkan. kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim sudah lebih baik apabila di dilahirkan pada minggu ini. Kulit bayi semakin merah, kelopak matanya juga telah terbuka dan system pendengaran telah terbentuk dengan sempurna. Kuku dari jari mungil tangan dan kaki si kecil sudah lengkap dan sempurna. Rambutnya pun semakin banyak dan semakin panjang. Bayi sudah mulai bisa bermimpi, .
 Minggu ke-33 : Bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan ibunya. Otak bayi semakin pesat berkembang. Pada saat ini juga otak bayi sudah mulai bisa berkoordinasi antara lain, bayi sudah menghisap jempolnya dan sudah bisa menelan. Walaupun tulang-tulang bayi sudah semakin mengeras tetapi otot-otot bayi belum benar-benar bersatu. Bayi sudah bisa mengambil nafas dalam-dalam walaupun nafasnya masih di dalam air. Apabila bayinya laki-laki maka testis bayi sudah mulai turun dari perut menuju skrotum. Berat badan bayi 1800-1900 gram, dengan tinggi badan sekitar 43-45 cm.
 Minggu ke-34 : bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka dan menutup mata apabila mengantuk dan tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan matanya. Tubuh bunda sedang mengirimkan antibodi melalui darah bunda ke dalam darah bayi yang berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuhnya dan proses ini akan tetap terus berlangsung bahkan lebih rinci pada saat bunda mulai menyusui. Berat Badan bayi 2000-2010 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-46 cm.
 Minggu ke-35 : Pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari tubuh bayi sudah mulai memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak ini berfungsi untuk memberikan kehangatan pada tubuhnya. Bayi sudah semakin membesar dan sudah mulai memenuhi rahim bunda. Apabila bayi bunda laki-laki maka di bulan ini testisnya telah sempurna. Berat badan bayi 2300-2350 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-47 cm.
 Minggu ke-36 : Panjang janin sekitar 32 cm, berat 2500 g - Tubuh kelihatan lebih gemuk karena penumpukan lemak sub kutan, kulit keriput pada wajah telah menghilang Kulit bayi sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit bayi. Lapisan lemak sudah mulai mengisi bagian lengan dan betis dari bayi. Ginjal dari bayi sudah bekerja dengan baik dan livernya pun telah memproduksi kotoran. Saat ini paru-paru bayi sudah bekerja baik bahkan sudah siap bertemu dengan mama dan papa. Minggu ke-37 : Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat dan kulitnya menjadi merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna. Bayi sudah bisa melihat adanya cahaya diluar rahim. Bayi pada saat ini sedang belajar untuk mengenal aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang belajar untuk melakukan pernafasan walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air. Berat badan bayi di minggu ini 2700-2800 gram, dengan tinggi 48-49 cm Minggu ke-38 hingga minggu ke-40 : Proses pembentukan telah berakhir dan bayi siap dilahirkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar